assalamualaikum Wr.Wb
alhamdulillah kita masih bisa ketemu lagi akhi wa ukhti,hari ini ana mau sharing ilmu nih soal penggunaan kalimat Insya Allah,kenapa dengan ucapan ini ?
saat ini banyak sekali orang yang sering bilang Insya Allah namun terkadang ada-ada saja orang yang menggunakan kalimat ini buat menghindari janji yang ia buat pada orang lain yang ia janjikan. Kalian tahu tidak sebenarnya kalimat ini bukan digunakan itu,Insya Allah digunakan untuk mengingatkan kita bahwa sebenarnya kita ini punya janji yang harus dipenuhi pada orang yang kita janjikan serta memberikan ketenangan bagi yang diberi janji,gampang-gampangnya ada asuransinya lah jika kita hendak menepati janji namun tiba-tiba ada kejadian yang tidak kita inginkan menimpa kita ,maka kita sama-sama tenang kalau saja hal tersebut terjadi ,maka orang yang kita janjikan tidak kecewa .Untuk lebih jelasnya ,mari kita pahami ayat yanag ada dibawah ini :
إِلَّا
أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَى أَنْ
يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَدًا
juga amati lagi hadits dibawah ini :
عَنْ
ابْنِ عُمَرَ
يَبْلُغُ
بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَلَفَ عَلَى
يَمِينٍ فَقَالَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقَدْ اسْتَثْنَى
3261. Dari Abdullah bin
Umar, ia menyampaikan Sabda Rasulullah SAW, "Siapa
bersumpah atas suatu hal, lalu ia berkata, 'Insya Allah,' maka ia telah
membuat pengecualian dalam sumpahnya." (Shahih:
Ibnu
Majah) 2105- 2106
عَنْ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ فَاسْتَثْنَى
فَإِنْ شَاءَ رَجَعَ وَإِنْ شَاءَ تَرَكَ غَيْرَ حِنْثٍ
3262. Dari Abdullah bin
Umar, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Siapa
yang bersumpah dan membuat pengecualian (dalam sumpahnya), apabila ia
menghendaki, maka ia dapat menarik kembali sumpahnya, atau meninggalkan (tidak
melaksanakan sumpah itu) (hal ini) bukan bentuk pelanggaran." (Shahih)
bahkan
jika ada orang yang belum percaya soal penggunaan insya allah ,pada
kitab injil cetakan tahun 1960 juga pernah mencantumkan kailmat ini.
sebenarnya kaum Nasrani juga mengakui jika kalimat ini .kata-kata “Jika
Tuhan Menghendakinya” semuanya ditulis secara jelas dengan kata “insya
Allah..
mari kita perhatikan seksama :
“Hai kamu jang berkata: “Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mencari laba”; pada halnya kamu tiada mengetahui apa yang akan terjadi besoknya. Bagaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanya suatu uap, yang kelihatan seketika saja lamanya, lalu lenyap. Melainkan patutlah kamu berkata: “Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu”. Tetapi dengan hal yang demikian kamu memegahkan dirimu dengan kemewahanmu itu; maka semua kemegahan yang demikian itu jahat. Sebab itu, jikalau orang yang tahu berbuat baik, pada halnya tiada diperbuatnya, maka menjadi DOSALAH baginya, “Melainkan sambil meminta diri ia berkata: “insya Allah, aku akan kembali kepadamu.” (Kisah Para Rasul 18:21)
mari kita perhatikan seksama :
“Hai kamu jang berkata: “Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mencari laba”; pada halnya kamu tiada mengetahui apa yang akan terjadi besoknya. Bagaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanya suatu uap, yang kelihatan seketika saja lamanya, lalu lenyap. Melainkan patutlah kamu berkata: “Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu”. Tetapi dengan hal yang demikian kamu memegahkan dirimu dengan kemewahanmu itu; maka semua kemegahan yang demikian itu jahat. Sebab itu, jikalau orang yang tahu berbuat baik, pada halnya tiada diperbuatnya, maka menjadi DOSALAH baginya, “Melainkan sambil meminta diri ia berkata: “insya Allah, aku akan kembali kepadamu.” (Kisah Para Rasul 18:21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar