Minggu, 20 Maret 2016

TLW :pelarian


             Assalamuallaikum,afwan jika sudah lama ga ngelanjutin cerita ini, maklum sebentar lagi mau UAS :-) setidaknya sebagai "penebusan dosa" atas kacaunya tata letak cerita ini saya akan memperbaiki susunan penempatanya .
          selamat membaca :-)

       Kilat menyambar langit diantara gelapnya malam yang mendung,namun tingginya gedung seakan menantang yang sedang marah tersebut .orang- orang sedang sibuknya mencari tempat berteduh sebelum hujan turun.
            tak jauh dari tegaknya gedung -gedung pencakat langit tersebut terdapat gang kecil yang suram sepi ,tiba- tiba saja pipa bawah tanah tersebut meledak sambil menyemburkan pijaran api yang panas membara ,pelan -pelan saja pijaran api tersebut mulai meredup dan pijaran tersebut menampakkan sesosok manusia ,seorang gadis berambut merah panjang .
''huh...akhirnya bebas juga ,dimana aku sekarang?,ah sudahlah yang penting aku tidak dikejar lagi oleh mereka,aku harus mencari kain tuk menutup tubuhku ini ''
tak lama kemudian ia menemukan kain yang cocok tuk menutupi tubuhnya yang polos tersebut di tempat sampah,iapun bergegas meninggalkan tempat tersebut sambil tetap mewaspadai sekitar terhadap seseorang yang mencurigakan.
Ditengah keramaian kota yang padat tersebut ia terus berjalan diantara lautan manusia yang hendak mencari tempat berteduh sebelum hujan turun. Namun tiba - tiba saja terdengar suara ledakan dari salah satu gedung. Orang-orang pun mencari perlindungan dari ledakan tersebut .Dari puncak salah satu gedung nampak sesosok wanita membawa rudal Basoka di tangan kirinya serta pria yang membawa katana.
''akhirnya kami menemukanmu ,kembalilah bersama kami !''ucap wanita berambut merah pendek tersebut .
''tidak akan ''
''kalau begiti kami harus memaksamu kembali ''
''coba saja kalau berani !''
 ''baiklah jika itu pilihanmu,kami kan memaksamu !'' balas pria tersebut 
Tak lama kemudian pria itu terjun dari puncak gedung tersebut dan mulai menginjakan kakinya melanyang diantara jendela -jendela gedung itu sambil menebaskan katananya kearah gadis itu .iapun segera merespon serangan itu dengan menghindari tebasannya namun tiba-tiba saja ia sudah menghadang dirinya tepat kearahnya ,iapun menghindari sabetan katana tersebut yang nyaris memotong lehernya sambil membalas sabetan itu dengan tendangan kaki dari arah kiri namun dapat ia tangkis dengan sarung pedangnya .gadis itupun menopang tubuhnya dengan tangan kirinya sambil  memutar tubuhnya tuk menyerang balik kearah bahu pria tersebut dan seketika keduanya ambruk ke aspal jalan ,tak lama waktu berselang selongsong martil melesat ke arah dirinya terjatuh ,tanpa diam iapun melakukan salto kebelakang menjauhi serangan tersebut namun seakan serangan itu hanya sebagai pemanasan saja sebelum muncul searangan balasan berupa tembakan rudal yang bagaikan hujan yang turun malam itu .ia berlari menghindari hujan tembakan tersebut sambil mencari tempat berlindung .
''matilah kau wanita jalang !!!!!!''umpat wanita itu dari atas gedung .
Didalam hatinya ia bertanya seorang diri,''bagaimana ini mereka terus mengejarku tampa henti ,aku tidak bisa terus menerus bersembunyi dari mereka .''
  ''keluarlah kau pengecut,aku ingin menyeretmu ke tahanan seperti babi!!!!!!!!!''teriak pria itu sambil menahan katananya tuk berdiri dengan penuh amarah.
iapun berpikir bahwasanya ia tidak bisa terus bersembunyi dari mereka,ia harus mengakhiri semua ini,iapun berlari keluar dari persembunyiannya sambil meneriakakan balasan pada mereka 
  ''baiklah aku akan melawan kalian ''
gadis itu mengepalkan kedua tangannya lalu muncul api yang berkobar dikedua tanganya , pria tadi sudah siap mengambil ancang-ancang ,ia menghunuskan katananya kearah gadis itu namun tanpa diduga gadis itu langsung memegang katana tersebut sambil mennghajar pipi kanan pria itu ,kontan saja iapun terhempas oleh pukulan gadis itu.tak lama waktu berselang selongsong rudal meluncur ke arahnya ,sambil mengangkat tangan kirinya ia menahan serangan tersebut dengan dinding api yang ia buat sambil menyerang balik wanita itu dengan tembakan api dari telunjuknya.Sayang ,serangan itu tak mengenainya .
''apa hanya itu kemampuanmu?''ejek wanita itu dengan sombongnya .
tiba-tiba saja sebuah tiang pancang salah satu gedung di belakang wanita tersebut roboh oleh serangan gadis tersebut.
akibat serangan tiba-tiba dari bawah gedung itu,wanita itu tidak bisa berbuat apa-apa kaera dia seorang pembunuh bertipe sniper sehingga jika ada serangan mendadak ia tak bisa mengelak ,iapun tewas akibat reruntuhan itu.
"kurang ajar kau" umpat pria berkatana itu sambil mencabut katananya yang tertancap di tanah .
"itu akibat perbuatannya "
"tutup mulutmu ,akan kubalas kematianya,tak peduli harus mengabaikan perintah sang Grand Master Closser"
"kau benar-benar sudah tidak waras lagi"
"terimalah jurus pamungkasku"

            tiba-tiba katana pria itu membara seperti besi yang baru saja dipempa,ia berlari seperti angin yang tak dapat dilihat mencoba menebas gadis itu,namun karena terbawa emosi yang tak terkontrol,serangannya  menjadi kurang efektif dibandingkan saat awal pertemuan itu .
melihat celah tersebut ,gadis itu menyerang titik - titik vital seperti jantung ,ulu hati dan dada dengan kepalan api  ,seketika pria itu roboh tak berdaya .
"tak kusangka aku dari makhluk percobaan semacam kau"
"aku bukan makhluk percobaan siapapun, aku adalah manusia yang merdeka "
"sebelum aku mati,aku ingin bertanya padamu,siapa sebenarnya kau?"
"Namaku,..........,namaku Yuri Flamewood "
"Yuri......... Flamewood,ketahuilah ,kau akan tetap diburu oleh pemerintah Great Azrail,hingga ke...ke..ujung dun...ni........"
tak lama kemudian pria itu menghembuskan nafas terakhirnya,ia mati dalam pertempuran itu, dengan kain yang telah robek,yuri pergi meninggalkan tempat itu dengan luka di sekujur tubuh.
            akibat insiden semalam ,tentara keamanan Azrail menutup sementara TKP,berita ditelevisi dan surat kabar memberitakan insiden terasebut,namun anehnya kedua orang misterius itu tidak diberitakan seakan-akan berusaha ditutupi oleh pihak berwajib dan hanya gadis api itu saja yang diberitakan sebagai buronan .
            ditempat lain ,yuri berjalan terseok-seok menyusuri lorong - lorong.dengan kondisi sekarat ia berusaha menuju pinggiran kota tersebut. namun belum sampai di tujuan ,ia terjatuh tak sadarkan diri. entah apakah ia akan mati disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar