Rabu, 17 Februari 2016

Berani NEKAT demi kepentingan bersama

“…Sesungguhnya andaikata tubuhku disayat-sayat dengan pisau atau salah satu anggota badanku dipotong maka itu lebih aku sukai daripada aku perkenankan kalian tinggal di bumi Palestina yang merupakan negara kaum muslimin.  Sesungguhnya bumi Palestina telah direnggut dengan pengorbanan darah. Dan sekali-kali bumi itu tidak akan dirampas dari mereka melainkan dengan pertumpahan darah.  Dan sungguh Allah telah memuliakanku sehingga dapat berkhidmat kepada agama Islam selama tiga puluh tahun.  Dan aku tidak akan mencoreng sejarah para leluhurku dengan aib ini…!!”


 itulah sepenggal kata dari sultan Abdul hamid II pada theodore hertzl. Beliau berani mengambil sikap sangat "berani"yang kelak akan mengakhiri dirinya dan juga negaranya demi membela kepentingan bersama , bukan hanya umat muslim , namun semua golongan yang bernaung dibawahnya. beliau berjuang hingga akhir hayat dengan penuh rasa tanggung jawab yang besar meski ia difitnah oleh media massa milik yahudi yang telah menguasai dunia namun tiada penyesalan baginya demi menegakkan keadilan sesama karena palestina milik semua umat .
  saat ini banyak kabar yang semakin tidak jelas kebenarannya, yang salah bisa jadi benar dan yang benar bisa jadi salah tergantung siapa yang memiliki media. termasuk seorang pemimpin, pemimpin harus siap menerima saran dan kritik meski ia tidak menyukainya, berani bertanggung jawab dan mengakui kesalahannya tanpa takut dicemooh, dan rela berkorban demi semua kalangan tanpa memandang suku,agama,dan ras .

  • janganlah takut kehilangan muka karena Allah-lah yang memberi muka 
  • janganlah takut salah karena kelak kamu akan dibantu-Nya
  • janganlah mencari untung sendiri karena yang lain akan mengawasimu

jadi berbuatlah sesuai kata hati dan janganlah takut salah meski orang lain mencemooh ,toh orang lain tidak tahu apa isi hati kita kecuali Allah dan diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar